Jumat, 22 Mei 2009

Jumat, 20 Maret 2009

INTRODUCTION

Jaman terus berganti kadang pasang kadang surut, begitu juga hidup ini terus berubah. Untuk survive dan berupaya dengan segala daya upaya untuk lolos dari seleksi alam. " Evolution " adalah kata yang harus direalistiskan. Slogan " Avolution begin what next " dan " Perbahan itu perlu " adalah kalimat yang selalu terngiang disaluran Estaciusku bukan karna produknya, tapi karena kalimat tersebut mempunyai ruang tersendiri di relung hatiku. tapi Evolution bagaikan uang logam yang mempunyai dua keping, yang satu kebaikan dan yang satu keburukan. kita harus bisa menspesifikasikannya, memilah-milahnya, dan menentukan apa yang terbaik bagi kita.

GOOD

tapi dengan adanya global warming kita bisa ngambil hikmah dari tu. misalnya dengan adanya haltsb kita bisa memanage kebutuhan kita. lain dari pada itu kita kan berusaha semaksimal mungkin tuk dapat mencega global warming.

Di Time dituliskan dengan judul seperti ini “The Global Warming Survival Guide”. Dari judul tersebut dinyatakan ada 51 cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah adanya Global Warming. Sory sebelumnya kalo aku ga’ nulis semuanya, ntar disangka jiplak dan plagiat dunk!tapi yang jelas ini merupakan salah satu usaha untuk mencegah percepatan Global warming, menurutku se…

1. Menjadikan Bahan Makanan sebagai Bahan Bakar. Dengan bahsa gampangnya konversi bahan bakar dengan biofuel. Seperti yang pernah saya baca di majalah apa gitu saat ini jagung dapat digunakan untuk menghasilkan biofuel (setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organic, src : wikipedia). Hal ini dikembangkan dinegara yang jauh disana, apalagi ada pendapat terbaru yang menyatakan bahwa sekam dari jagung jauh lebih baik untuk menghasilkan biofuel. Biofuel ini di Indonseia mulai dikembangkan dari Ubi.

2. Get Blueprints For a Green House. Jadi ada aturan buat green house yang bener itu gimana sehingga fungsi-fungsi lingkungan bisa tetap terjaga. Mungkin seperti itu.

3. Change Your Lightbulbs hal ini menyebabkan perpendaran cahaya yang memungkinkan pemborosan terhadap energi listrik yang digunakan. Aku ga’ begitu ngerti sama poin ini.

4. Gunakan Lampu yang lebih ramah lingkungan untuk penerangan jalan, tempat-tempat umum, bahkan sampai ke rumah-rumah, misalnya menggunakan lampu LED.

Ga’ nyangka kalo lampu LED bisa membantu mencegah Global warming, padahal katanya ibuku kalo belajar itu bagusan pake’ lampu yang balon itu, yang nyalanya warna kuning. Cos kalo lampu yang warna putih itu getarannya ato apanya ya… lebih cepet, jadinya kedip2 gt yang bikin ga’ bagus buat mata! Ini sih Cuma pengalaman pribadi yang ga’ tahu dasarnya apakah salah atau bener, dan penjelasan ilmiahnya juga males nyari.

5. Memberlakukan pajak untuk pengeluaran Karbon.
Skenario yang dapat dilakukan diantaranya adalah membatasi emisi gas karbon yang dikeluarkan oleh setiap industri. Jika sebuah Industri mengeluarkan gas karbon kurang dari standar yang ditetapkan maka industri tersebut dapat menjual sisa karbon yang menjadi haknya. Sedangkan jika Industri yang mengeluarkan gas karbon melebihi batas yang ditentukan maka industri tersebut harus membayar ke pasar berapa kelebihan gas karbon yang dikeluarkan ke pasar. Hal ini akan memicu persaingan untuk menekan emisi karbon ke udara.
6. Hilangkan Rumah Besar.
Dapat diusahakan untuk membangun rumah dengan ukuran yang lebih kecil. Karena rumah yang besar akan memerlukan asupan energi yang lebih banyak untuk mendinginkan atau menghangatkan ruangan.

so clamat mencuba

MTV STAYING ALIVE

Salah kampanye anti HIV/AIDS

mtv-staying-alive-untuk-hari-aids-sedunia.jpg

MTV kembali menyelenggarakan acara MTV Staying Alive untuk memperingati hari AIDS sedunia. Melalui acara musik ini diharapkan mampu menyuarakan kepada anak muda agar menghindari dan melawan HIV/AIDS.

Dengan tema ”Play Your Music, Sound The Message”, MTV Indonesia akan memberikan gelaran musik yang menarik untuk anak nongkrong MTV pada 14 Desember mendatang di Lapangan D Senayan Jakarta.

Puluhan artis papan atas Indonesia antara lain J-Rocks (sebagai ikon MTV Staying Alive tahun ini), Letto, Samsons, Ran, The Changcuters, Cokelat, Alexa, d’Masiv, Garasi, Dewi-Dewi, The Rock, Drive, Mocca, dan beberapa artis lainnya yang dipastikan akan memberi hiburan sekaligus awareness kepada anak nongkrong tentang masalah ini selama 12 jam penuh. Tiap artis dan musisi yang tampil akan menampilkan gimmick yang mengandung pesan-pesan kepada anak nongkrong yang datang.

Misi MTV Indonesia ini pun didukung oleh Komisi Penanggulangan AIDS dan DKT Indonesia (kondom Fiesta) untuk secara berkesinambungan terus mengampanyekan masalah HIV/AIDS ini.Sementara hasil dari penjualan tiket acara ini disumbangkan kepada yayasan maupun LSM yang mengurusi masalah HIV/AIDS.

“MTV Staying Alive” bukanlah sebuah perayaan, tapi ini menjadi peringatan bahwa penyakit HIV/AIDS ini masih bisa dicegah. Dengan berusaha mengingatkan kepada orang-orang untuk saling menyelamatkan orang lain.[aa/indonesiatunes]

Prisa n' MTV SWITCH

Barusan dengan kata-katany Prisa si cewek gitaris itu di iklan MTV Switch “posisikan komputermu kedalam keadaan hibernate pada saat tidak digunakan,hal ini mengurangi konsumsi listrik komputer agar mencegah global warming”. Memang ga sepersis itu sih kata-katany tapi kok gw merasa aneh ya?ibaratnya hal seperti itu tuh masih ecek-ecek lah sumbangsihnya keglobal warming. Global warming memang buka isu doank,ini memang terjadi tapi kok kesan-kesannya melebih-lebihkan ya?tau ga sih “artis-artis” yang ngomong itu klo sebenarnya dampak dari produksi perangkat komputer itulah justru yang sangat berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan. Coba bayangkan di dalam komputer sendiri sudah banyak bahan-bahan berbahaya yang merugikan kesehatan,belum lagi selama proses produksinya yang tentunya membutuhkan segala macem sumber daya dan juga energi yang tidak sedikit. Belum lagi “sumbangsih” asappabrik yang pekat itu,belum lagi masalah kendaraan bermotor,belum lagi penebangan hutan secara liar. So banyak banget faktor yang tidak dibicarakan di masalah global warming ini.

Semua orang dah pada tau klo apa yg gw tulis di baris terakhir diatas itu mempunyai efek merusak lingkungan yang luar biasa sekalai. Tapi kenapa ga malah yang dijadika “tips” yang ecek-eceknya,yang efeknya ga seberapa dibandingkan yang lebih besar?bahkan negara adidaya ada yang menolak protokol kyoto tentang exploitasi SDA. Kenapa bisa seperti itu?atas nama pertumbuhan ekonomi atau atas nama keserakan ekonomi? Kita lihat di negara kita saja yang baru saja masuk record guinness book of record sebagai negara yang tercepat menghabiskan hutan. Diapain neh??dimakan??liat bagaimana mudahnya membuat keputusan pengalih fungsian hutan lindung menjadi dermaga kapal,truz apalagi,enath buanyaaaaak. Kaimantan apalagi,daerah subur untuk “mandi” duit.

Cukup masalah diatas,gw udah muak. Sekarang ke masalah MTV Switch dan hubungannya dengan gw. Kenapa?ya karena gw termasuk orang pengguna aktif komputer,meskipun gw ga doyan hibernate :hehe: ya maklum vista gw error ga bisa hibernate. Tapi gw ma klo uda beres yang dimatiin(di shutdown) gw “sabar” kok nunggu boot upnya vista yang setahun itu(bikin linux di hati gw makin bertambah aja). So menurut gw,itu mungkin artis-artis kali yang doyan ga matiin laptop padahal ga lagi ngapa-ngapain. Tau ga sih mereka dengan power saver?ngertinya bikin sensasi dan gosip. Apalagi sekarang banyak lah yang udah punya komputer dengan seri terbaru dengan fitur speed stepping down,jadi selama ga ada load ataupun beban kerja yang ringan maka konsumsi listriknya juga akan turun. Terutama di processor. Belum lagi di wifi card(klo laptop),layar lcd yang otomatis blank atupun menjadi redup,belum lagi memperlambat putaran harddisk. Banyak macemnya “penurunan” konsumsi listrik ini. Apalagi buat blogger kayak gw yang banyaknya untuk mengetik dan ngbrows internet. So pasti lebih sedikit konsumsi listriknya.

Ga ga menyalahkan MTV Switch ato pun si cantik Prisa itu,Cuma gw pengen aja si prisa itu tau klo apa yang dia katakan itu ga cukup,harus lebih jelas dan lengkap. Misal dengan mensetup komputernya agar otomatis off pada saat tertentu dsb,ataupun turun kecepatan clocknya pada saat beban kerjanya sedikit. Klo dihibernate doank ma sama aja matiin. Alias ga bisa dipake ngetik dll,padahal kan klo untuk ngetik dsb nya bisa dilakukan dengan clock yang lebih kecil,yang hemat listrik juga.

Laptop gw pke processor AMD Turion X2 64,produk AMD dari dulu dikenal dengan komsumsi listriknya yang tinngi,juga panas. Niy gw kasi liat sek komsumsi spek tegangannya berapa:(copas dari wikipedia.org)

Processor laptop gw yang seri TL,dan kurang lebih tegangannya 31 watt. Klo untuk laptop sih itu tergolong tinggi dan boros,Cuma sekali lagi,pandai-pandailah melakukan setup dan juga sering-seringlah baca tutorial menghemat listrik yang bisa didapat lewat googling. Gw yakin artis-artis ituma kerjaannya FS sama FB doank. Blog juga paling rame dengan cerita ga penting,secara dia artis. Klo buka ma amblas tuh sepi. Yang jelas “baynak jalan menuju roma”. Banyak jalan juga untuk melakukan penghematan klo misal “menggunakan” komputer dan alat-alat elektronik memberikan sumbangsih ke global warming seperti yang dituduhkan. Gw sedang menunggu mereka berkomentar kalo bau ketek sesorang juga bisa membuat global warming :ngakak:

Sebenarnya kita juga perlu melihat ke diri kita sendiri,maksudnya adalah seberapa aktif kita membutuhkan komputer itu sendiri. Kita juga perlu untuk mengukur kemampuan peralatan yang memang bener-bener kita butuhkan. Misalnya tuknag ngeblog,ya udah speknya ala nettop ato netbook aja yang bahkan konsumsi power processor bisa 15watt,ato bahkan 5watt!!!!seperti processor via yang 1 ghz. Andaikan sudah terlanjur beli yang canggih dan boros listrik ya kembali lagi ke kita. Gunakan dan menfaatkan fitur-fitur hemat energi yang ada agar komputer menjadi cepat saat beban kerja tinggi dan menurun konsumsi listrinya saat beban kerjanya sedikit. Setidaknya itulah salah satu kontribusi besar kita dalam menghemat listrik daripada sekedar “hibernate” devices,kenapa?karena itu bisa berarti hibernate dalam arti sesungguhnya. Maksudnya ga make komputer,ganti aja komputernya ke mesin tik!!!!!

BAD

akhir2 ini kita sering denger istilah global warming, apaan sih tu? klo menurut gue itu adalah akibat dari naiknya suhubumi yang disebabin ama cahaya matahari yang kejebak ama gas co2 ato istilahlainnya nggak bisa dipantulin ama ni bumi. so suhu di tempat kita bakal naik. slaen itu es dikutub mencair dgn cepat yang ngebayainnegara kepuloan kaya negara kita indonesia. klo kagak percaya coba bandinginpoto dibawah ni.

“Pemanasan Global sudah hampir diambang batas, jika tidak ada tindakan berarti sebelum tahun 2012, maka akan diperkirakan terlambat..” - Global Warming Scientist

Efek Global Warming - Foto-Foto Sebelum & Sesudah

-

Efek Global Warming

-

Efek Global Warming - Sebelum dan Sesudah

-

Efek Global Warming - Foto-Foto Sebelum & Sesudah

-

Es yang mulai mencair :

Es yang mulai mencair

-

Hancurnya lempengan-lempengan Es :

hancurnya lempengan-lempengan es

KENAIKAN SUHU 6 DERAJAT SAJA, MAKA DIPERIKIRAKAN 95% KEHIDUPAN MANUSIA DAN MAKHLUK2 LAINNYA DI BUMI AKAN MUSNAH. SAAT INI SUHU PERMUKAAN BUMI TELAH NAIK SEKITAR 1-2 DERAJAT CELCIUS.


HIV.

Satu lagi akibat dari globalisasi yaitu HIV apaan sih tu ? coba kita liat di wikipedia (ni nyontek lho)

HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama CD4+ T cell dan macrophage, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" - dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.

[sunting] Perkenalan

Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 (Coffin et al., 1986) sebagai nama untuk retrovirus yang diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montagnier dari Perancis, yang awalnya menamakannya LAV (lymphadenopathy-associated virus) (Barre-Sinoussi et al., 1983) dan oleh Robert Gallo dari Amerika Serikat, yang awalnya menamakannya HTLV-III (human T lymphotropic virus type III) (Popovic et al., 1984).

The phylogenetic tree of the SIV and HIV viruses.
(click on image for a detailed description.)

HIV adalah anggota dari genus lentivirus [1], bagian dari keluarga retroviridae [2] yang ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih "virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat (Reeves and Doms, 2002). Kedua spesies berawal di Afrika barat dan tengah, melompat dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis.

HIV-1 telah berevolusi dari sebuah simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte (Gao et al., 1999).HIV-2 melompat spesies dari sebuah strain SIV yang berbeda, ditemukan dalam sooty mangabeys, monyet dunia lama Guinea-Bissau (Reeves and Doms, 2002).

HIV-1 memiliki 3 kelompok atau grup yang telah berhasil diidentifikasi berdasarkan perbedaan pada envelope-nya yaitu M, N, dan O (Thomson dkk, 2002). Kelompok M yang paling besar prevalensinya dan dibagi kedalam 8 subtipe berdasarkan seluruh genomnya, yang masing-masing berbeda secara geografis (Carr dkk, 1998). Subtipe yang paling besar prevalensinya adalah subtipe B (banyak ditemukan di Afrika dan Asia), subtipe A dan D (banyak ditemukan di Afrika), dan C (banyak ditemukan di Afrika dan Asia); subtipe-subtipe ini merupakan bagian dari kelompok M dari HIV-1. Ko-infeksi dengan subtipe yang berrbeda meningkatkan sirkulasi bentuk rekombinan (CRFs)

[sunting] Penularan

HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui. UNAIDS transmission. Penggunaan pelindung fisik seperti kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui seks. Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV [3], tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV [4].

Pada akhir tahun 2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang. (AIDS epidemic update December 2004).

Wabah ini tidak merata di wilayah-wilayan tertentu karena ada negara-negara yang lebih menderita daripada yang lainnya. Bahkan pada tingkatan negara pun ada perbedaan tingkatan infeksinya pada daerah-daerah yang berlainan. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus meningkat di semua bagian dunia, meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan yang ketat.

Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh banyaknya penyakit kelamin, praktek menoreh tubuh, transfusi darah, dan buruknya tingkat kesehatan dan gizi di sana (Bentwich et al., 1995). Pada tahun 2000, WHO memperkirakan bahwa 25% unit darah yang ditransfusikan di Afrika tidak dites untuk HIV, dan bahwa 10% infeksi HIV di benua itu terjadi lewat darah. [5].

Di Asia, wabah HIV terutama disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum suntik, hubungan seks baik antarpria maupun dengan pekerja seks komersial, dan pelanggannya, serta pasangan seks mereka. Pencegahannya masih kurang memadai.


[sunting] Struktur

HIV berbeda dalam struktur dengan retrovirus yang dijelaskan sebelumnya. Besarnya sekitar 120 nm dalam diameter (seper 120 milyar meter, kira-kira 60 kali lebih kecil dari sel darah merah) dan kasarnya "spherical"

Diagram of the HIV virus.


[sunting] Referensi

  • BarrĂ©-Sinoussi, F., Chermann, J. C., Rey, F., Nugeyre, M. T., Chamaret, S., Gruest, J., Dauguet, C., Axler-Blin, C., Vezinet-Brun, F., Rouzioux, C., Rozenbaum, W. and Montagnier, L. (1983) Isolation of a T-lymphotropic retrovirus from a patient at risk for acquired immune deficiency syndrome (AIDS) Science 220, 868-871 PMID 6189183
  • Bentwich, Z., Kalinkovich., A. and Weisman, Z. (1995) Immune activation is a dominant factor in the pathogenesis of African AIDS. Immunol. Today 16, 187-191 PMID 7734046
  • Bukrinsky M, Adzhubei A. (1999) Viral protein R of HIV-1. Rev Med Virol 9, 39-49 PMID 10371671
  • Campbell GR, Pasquier E, Watkins J, Bourgarel-Rey V, Peyrot V, Esquieu D, Barbier P, de Mareuil J, Braguer D, Kaleebu P, Yirrell DL, Loret EP. (2004) The glutamine-rich region of the HIV-1 Tat protein is involved in T-cell apoptosis. J. Biol. Chem. 279, 48197-48204 PMID 15331610
  • Carr, J. K., Foley, B. T., Leitner, T., Salminen, M., Korber, B. and McCutchan, F. (1998) Reference Sequences Representing the Principal Genetic Diversity of HIV-1 in the Pandemic. In: Los Alamos National Laboratory (Ed) HIV Sequence Compendium, pp. 10-19
  • Chan, D. C. and Kim, P. S. (1998) HIV entry and its inhibition. Cell 93, 681-684 PMID 9630213
  • Coakley, E., Petropoulos, C. J. and Whitcomb, J. M. (2005) Assessing chemokine co-receptor usage in HIV. Curr Opin Infect Dis. 18, 9-15. PMID 15647694
  • Coffin, J., Haase, A., Levy, J. A., Montagnier, L., Oroszlan, S., Teich, N., Temin, H., Toyoshima, K., Varmus, H., Vogt, P. and Weiss, R. A. (1986) What to call the AIDS virus? Nature 321, 10. PMID 3010128.
  • Dybul, M., Fauci, A. S., Bartlett, J. G., Kaplan, J. E., Pau, A. K., and the Panel on Clinical Practices for Treatment of HIV. (2002) Guidelines for using antiretroviral agents among HIV-infected adults and adolescents. Ann Intern Med 137, 381-433 PMID 12617573.
  • Gao, F., Bailes, E., Robertson, D. L., Chen, Y., Rodenburg, C. M., Michael, S. F., Cummins, L. B., Arthur, L. O., Peeters, M., Shaw, G. M., Sharp, P. M. and Hahn, B. H. (1999) Origin of HIV-1 in the chimpanzee Pantroglodytes troglodytes. Nature 397, 436-441 PMID 9989410
  • Gelderblom, H. R. (1997) Fine structure of HIV and SIV. In: Los Alamos National Laboratory (Ed) HIV Sequence Compendium, 31-44.
  • Kahn, J. O. and Walker, B. D. (1998) Acute Human Immunodeficiency Virus type 1 infection. N Engl J Med 331, 33-39 PMID 9647878.
  • Kim JB, Sharp PA. (2001) Positive transcription elongation factor B phosphorylates hSPT5 and RNA polymerase II carboxyl-terminal domain independently of cyclin-dependent kinase-activating kinase. J. Biol. Chem. 276, 12317-12323 PMID 11145967
  • Knight, S. C., Macatonia, S. E. and Patterson, S. (1990) HIV I infection of dendritic cells. Int Rev Immunol. 6,163-75 PMID 2152500
  • Learmont JC, Geczy AF, Mills J, Ashton LJ, Raynes-Greenow CH, Garsia RJ, Dyer WB, McIntyre L, Oelrichs RB, Rhodes DI, Deacon NJ, Sullivan JS. (1999) Immunologic and virologic status after 14 to 18 years of infection with an attenuated strain of HIV-1. A report from the Sydney Blood Bank Cohort. N Engl J Med 340, 1715-1722 PMID 10352163
  • Osmanov, S., Pattou, C., Walker, N., Schwardlander, B., Esparza, J. and the WHO-UNAIDS Network for HIV Isolation and Characterization. (2002) Estimated global distribution and regional spread of HIV-1 genetic subtypes in the year 2000. J. Acquir. Immune. Defic. Syndr. 29, 184-190 PMID 11832690
  • Pollard, V. W. and Malim, M. H. (1998) The HIV-1 Rev protein. Annu Rev Microbiol. 52, 491-532 PMID 9891806
  • Popovic, M., Sarngadharan, M. G., Read, E. and Gallo, R. C. (1984) Detection, isolation, and continuous production of cytopathic retroviruses (HTLV-III) from patients with AIDS and pre-AIDS. Science 224, 497-500 PMID 6200935
  • Reeves, J. D. and Doms, R. W. (2002) Human immunodeficiency virus type 2. J. Gen. Virol. 83, 1253-1265 PMID 12029140
  • Strebel, K (2003) Virus-host interactions: role of HIV proteins Vif, Tat, and Rev. AIDS 17 Suppl 4, S25-S34 PMID 15080177
  • Thomson, M. M., Perez-Alvarez, L. and Najera, R. (2002) Molecular epidemiology of HIV-1 genetic forms and its significance for vaccine development and therapy. Lancet Infect Dis. 2, 461-71 PMID 12150845
  • Xiao, H., Neuveut, C., Tiffany, H. L., Benkirane, M., Rich, E. A., Murphy, P. M. and Jeang, K. T. (2000) Selective CXCR4 antagonism by Tat: implications for in vivo expansion of coreceptor use by HIV-1. Proc. Natl. Acad. Sci. U. S. A. 97, 11466-11471 PMID 11027346
  • Wyatt, R. and Sodroski, J. (1998) The HIV-1 envelope glycoproteins: fusogens, antigens, and immunogens. Science 280, 1884-1888 PMID 9632381
  • Zheng, Y. H., Lovsin, N. and Peterlin, B. M. (2005) Newly identified host factors modulate HIV replication. Immunol Lett. 97, 225-234 PMID 15752562

U paham nggak gua nggak2 paham tuh tapi yang jelas dng adanya globalisasi tu virus bisa nyebar cuuuupet bgtzz. So proteck your self